Penelitianini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan dalam sastra lisan lawas (puisi rakyat) masyarakat Sumbawa. Lawas telah menjadi bagian dari tonggak kehidupan masyarakat
============ By..Vivin Aura Chantika Belo masa tu badengan Laba telas dalam ipi Nonda nyata the tu arap Ku tulang gambar sia Pameang sia sanak e Jadi medo we panotang Me tana tokal mu sanak Sopo masa tu batemung Siyer lawas saling pendi Terjemahan =========== LawasSahabat Dumay Sepanjang waktu kita brsahabat Lebih dari hidup dalam mimpi Tak ada kepastian yg diharapkn Masih kulihat fotretmu Pemberianmu saudaraku Buat obat hati merindu Dimana pun tempatmu Adakah suatu saat qt berjumpa Melantunkan lawas saling mengiba
LawasTau Loka, l awas y ang isinya tentang nasehat atau pesan bersifat dedaktis yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya atau kepada yang lebih muda.

0% found this document useful 0 votes3K views21 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes3K views21 pagesLawas, Sakeco Dan Tuter SamawaJump to Page You are on page 1of 21 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 15 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Page 19 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

Lawassebagai salah satu bentuk sastra lisan dalam masyarakat Sumbawa (Samawa) merupakan fenomena kebudayaan yang akan tetap hadir di tengah-tengah masyarakatnya. Cerminan nilai budaya daerah telah digunakan dalam mengembangkan budaya nasional, sehingga menempatkan sastra lisan sebagai bagian dari kebudayaan nasional yang
Informasi Awal - Tradisi Nyorong merupakan tradisi khas daerah masyarakat suku Samawa di Sumbawa. Tradisi ini merupakan suatu prosesi menghadapi pernikahan atau perkawinan dua pasangan. Tradisi nyorong berlangsung setelah beberapa rangkaian adat lain dilaksanakan seperti bajajag, bakatoan, basaputis, dan bada’. Maka setelah beberapa prosesi diatas dilaksanakan, barulah acara nyorong berlangsung. Bagi masyarakat Sumbawa, nyorong sangat penting, sebagai tanda penghormatan kaum laki-laki terhadap wanita yang akan dinikahinya. Pada umumnya, nyorong merupakan proses hantaran dari pihak laki-laki kepada pihak perempuan, biasanya diiringi dengan kesenian khas Sumbawa Ratib Rabana ode dan Rabalas Lawas. Barang-barang yang menjadi pokok pada proses nyorong ini merupakan sejumlah barang yang sudah ditetapkan oleh kedua belah pihak pada saat basaputis penentuan jawaban pihak wanita. Misalnya, Pipis Belanya sejumlah uang belanja kemudian Isi Peti berupa emas perhiasan Isi Lemari pakaian si gadis, mulai dari sandal hingga sanggul rambut dan Soan Lemar berupa beras, gula, minyak, kayu bakar dll termasuk kerbau atau sapi. Semua ini akan gunakan untuk menopang prosesi perkawinan yang dilaksanakan ditempat mempelai wanita. 1 Baca Tradisi Mekotek Baca Upacara Rambu SoloPelaksanaan Upacara Nyorong merupakan salah satu prosesi dari serangkaian prosesi pernikahan di tanah Sumbawa Tau Samawa. Prosesi Nyorong ini dilakukan setelah prosesi lamaran atau dalam bahasa lokal sumbawa disebut Bekatoan. Nyorong ini berlangsung dimana pihak laki-laki beserta keuarga mendatangi pihak perempuan kemudian menyampaikan niat dan tujuannya melamar sang perempuan. Kemudian setelah prosesi tersebut di teruskan dengan acara Basaputis memutuskan. Di dalam acara Basaputis ini, prosesi nyorong dan pernikahan di tentukan. Acara Nyorong merupakan prosesi dimana mempelai pria mengantarkan seserahan berupa barang-barang yang sudah disepakati dari pihak laki-laki kepada pihak perempuan. Barang-barang tersebut merupakan kelengkapan untuk upacara pernikahan baik untuk acara nikah ataupun acara resepsi besai. Barang-barang yang di bawa dari keluarga mempelai pria tersebut berupa bahan pokok makanan, perlengkapan jajan-jajanm pakaian, ternak sapi, dan lain-lain. Selain itu barang-barang yang dibawa berupa kelengkapan untuk kehidupan sehari-hari pengantin dalam berumah tangga seperti lemari, kasur, dan lain-lain. Perbedaan prosesi Nyorong dengan prosesi seserahan pada umumnya adalah tradisi adat ini dilakukan dengan cara ramai-ramai beserta rombongan dan tokoh masyarakat. Umumnya, orang-orang yang terlibat dalam tradisi ini menggunakan pakaian adat setempat. Nyorong biasanya diiringi dengan alat musik tradisional khas masyarakat adat Sumbawa seperti suling, gong, genang, dan lainnya. Ibu-ibu menyambut keluarga besar dari pihak laki-laki dengan suara hentakan lesung panjang atau yang disebut rontok. Hentakan-hentakan tersebut membentuk irama merdu yang siap menyambut rombongan dari keluarga mempelai laki-laki. Ketika pihak mempelai laki-laki tiba di tempat mempelai perempuan, biasanya ditahan dulu sebelum masuk. Kemudian salah satu dari mereka tokoh masyarakat harus melantunkan lawas atau rabalas lawas dengan pihak perempuan. Hal ini bertujuan untuk memunculkan suasana keakraban dari kedua belah pihak. Setelah itu di lanjut dengan acara penyerahan barang-barang yang dibawa oleh rombongan dari mempelai pria kepada pihak keluarga mempelai perempuan. 2Keunikan Tradisi Nyorong Pihak mempelai laki-laki yang membawa barang hantaran tersebut datang berbondong-berbondong kepada pihak mempelai wanita, dengan diiringi kesenian khas Sumbawa Ratib Rabana Ode. Begitupun dengan pihak mempelai wanita, menyambut kedatangan rombongan mempelai laki-laki dengan rombongan yang ramai pula. Pada saat prosesi nyorong berlangsung disinilah bahasa-bahasa puitis sumbawa dirangkai menjadi bait pantun yang indah atau Lawas Samawa. Lawas biasanya dilantunkan oleh kedua belah pihak secara bergantian yang disebut dengan rabalas lawas. Isi dari lawas tersebut merupakan kata sambutan dari masing-masing pihak atas kebahagiannya menikahkan putra-putri mereka. Contohnya lantunan lawas dari pihak laki-laki biasanya Ka mu pesan kami datang kau pesan kami datang Ola berau kami langan si jalan berdebu kami lalui Totang jangi ke darana ingat janji dengan si gadis Setelah itu, lawas tersebut dibalas kembali oleh pihak wanita sebagai jawaban dari lawas pihak laki-laki Ngibar piyo ling lawang ta burung berkibar depan pintu Pasamada kanatang sia memberitahukan akan kedatangan saudara Tutu lampa ka ling tutu benar juga kata terucap Jadi selain sebagai prosesi hantaran, nyorong juga merupakan salah satu ajang silaturrahmi, karena pada saat nyorong berlangsung banyak orang yang dilibatkan. Termasuk keluarga jauh pun diundang untuk menghadiri prosesi nyorong ini, sembari memperkenalkan diri kepada calon keluarga barunya. 3 Baca Suku Tidung Baca Tradisi SungkemanMakna Filosofis Selain itu ada pula simbol-simbol yang mengandung falsafah dari upacara Nyorong ini. Pihak laki-laki biasanya melengkapi rombongan mereka dengan beberapa batang tebu yang melambangkan keperkasaan seorang laki-laki. Sedangkan dirumah calon pengantin wanita biasanya akan terlihat sebatang pohon pisang. Hal tersebut sesuai dengan simbol sebuah nasehat khas Sumbawa yakni Mara Punti Gama Untung contohilah daun pisang Den Kuning No Tenri Tana daun menguning tak tersentuh tanah Mate Bakolar Ke Lolo sampai matipun tetap bersama Dari sebatang pohon pisang tersebut diharapkan kedua mempelai mampu meneladaninya dalan membangun rumah tangga yang sakinah. Karena pisang walaupun daunnya menguning tetap menetap dipohonnya, tak tersentuh tanah, sampai matipun tetap bersama. Begitulah Lawas-Lawas Samawa sangat erat dengan makna-makna filosofi yang hingga kini masih menjadi bagian dari kehidupan masarakat Sumbawa. 4
Lawas Taruna Dedara Saling Ejek; Dalam Loka Sumbawa (Istana Tua) kumpulan lawas sumbawa; Jangan Asal-asalan memilih pasangan hidup; Nasehat terhadap orang playboy
Karya Andra Shate Taubat lamen tama ucap salamna tama mara malingnyoro nyangko nonda ila'qnongka balong pang agamanan si luk leng dunialamen nonda rasa ila'qsai rajin sholat petangbalong caya idung matamengas mara caya bulansaling tulung dalam susahALLAH beang tu balasanbalong palangan katelastotang dosa leng duniajangka nitik ai matatangis bawa bahagiaTERJEMAHAN KE BAHASA INDONESIA=========================kalau datang ucap salamjangan masuk seperti malingmencuri merampas tanpa malutak baik dalam agamabegitu pula di duniakalau tak punya rasa malusiapa rajin sholat malambagus bercahayalah wajahnyaterang bagai cahaya bulansaling tolong dalam susahALLAH memberi kita balasanindah perjalanan kehidupaningat dosa di duniahingga menetes air matatangis membawa bahagia vTujuan penciptaan lawas adalah untuk memberikan pandangan/cerminan kepada masyarakat Samawa, bahwa dalam lawas terdapat nilai (nasehat), pandangan hidup, kepercayaan, cara berfikir, dan nilai budaya (etnis Samawa) yang patut diteladani oleh masyarakatnya, baik dalam hubungannya dimasa lalu, masa sekarang, maupun untuk masa yang akan datang. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pembelajaran yang aktif inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan PAIKEM merupakan pendidikan ideal yang harus diupayakan oleh semua pihak yang terkait dengan dunia pendidikan. Pelaksanaan pendidikan yang berorientasi pada PAIKEM ini sesungguhnya mampu menciptakan pembelajaran yang bermakna bagi siswa, sehingga melahirkan anak sebagai pebelajar sepanjang yang baik juga mampu menyisipkan nilai-nilai kearifan lokal sebagai pondasi dasar dan karakter pendidikan yang ada di daerah agar mampu memiliki ciri khas yang dapat diterima oleh setiap masyarakat sekolah. Sehingga dalam hal ini, menciptakan pembelajaaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan dengan memanfaatkan kearifan lokal merupaakan solusi kreatif yang harus diwujudkan di dunia pendidikan yang ada dimasing-masing gagasan diatas dalam konteks keberadaan kearifan lokal suku Samawa, yang orientasinya bagi dunia pendidikan di Sumbawa sesungguhnya dapat memanfaatkan kearifan lokal yang khas dan menjadi identitas daerah, yaitu rabalas lawas dan basa Samawa. Fathi Al-Qadri dalam blog-nya www. mengartikan lawas sebagai seni sastra yang dapat juga sebagai media hiburan yang dapat ditunjukkan dan dipertotonkan. Lawas dalam hal ini merupakan syair tiga bait yang bisa berisi nasehat, doa, harapan, rayuan, candaan dan berita. Sedangkan basa Samawa diartikan sebagai bahasa Samawa atau bahasa asli orang Sumbawa. Keberadaan kedua kearifan lokal ini telah mulai mengalami pergeseran eksistensi di masayarakat. Padahal yang jikalau dilihat dari hakekatnya, kedua kearifan lokal ini merupakan media komunikasi yang sangat efektif untuk berinteraksi dengan lawan bicara agar dapat terjalin hubungan emosional yang semakin dekat dan akrab. Dengan demikian, sesungguhnya melihat realitas di dunia pendidikan di Sumbawa hasil dari pengamatan dan pengalaman penulis, yang dimana semangat belajar siswa baik di tingkat sekolah dasar hingga menengah atas cukup rendah, maka sesungguhnya dalam dunia pendidikan di Sumbawa harus memberikan angin segar yang dapat memancing siswa untuk memiliki semangat belajar yang tinggi. Semangat belajar siswa dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor penentu baik secara eksternal maupun internal. Tapi secara umum, faktor-faktor tersebut bisa berupa adanya rasa takut dan kekhawatiran siswa baik terhadap guru dan materi pembelajaran yang akan diajarkan. Oleh karenanya, setiap guru dapat menggunakan tekhnik unik yang berbasis kearifan lokal untuk memulai kegiatan pembelajaran dengan saling berbalas lawas atau rabalas lawas dengan siswa. Tentu saja, isi lawas yang disampaikan bisa berupa nasihat belajar, isi yang berkaitan dengan materi, atau bisa juga berupa gurauan. Hal ini bertujuan agar siswa terkesan dengan guru, sehingga menjadi tertarik dengan materi pembelajaran yang akan proses pembelajaran juga, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar merupakan suatu hal yang sangat diwajibkan. Namun dalam hal ini, guru juga dapat memanfaatkan basa samawa untuk menjelaskan materi-materi yang dianggap sukar atau susah dipahami dalam bahasa nasional. Hal ini bertujuan untuk membangun komunikasi emosional antara guru dan siswa, sehingga materi yang disampaikan akan dapat dipahami oleh siswa. dan kemudian, sebagai pentup pembelajaran juga, guru dapat menginstruksikan antara siswa saling rabalas lawas, agar terciptanya kegiatan pembelajaran pada bagian akhir yang berkesan dan orientasi menyisipkan kearifan lokal asli Sumbawa ini, selain sebagai solusi guna memancing semangat siswa dalam belajar, hal ini dapat juga ajang pelestarian atas kerifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat harapan kedepannya, semua kegiatan pembelajaran yang ada di sekolah, utamanya di kabupaten Sumbawa dan Sumbawa barat dapat menggunakan cara ini. Karena mengingat dampak yang diberikan akan sangat besar. Daftar Pustaka diakses 7 April 2016 Lihat Humaniora Selengkapnya . 175 199 292 118 50 324 234 191

lawas sumbawa tentang nasehat